Partisipasi dan Inklusi
Menciptakan perubahan dengan cara bottom-up (perubahan dari akar rumput) adalah kerangka kerja utama dari pendekatan Video for Change. Pendekatan ini biasanya berfokus pada kebutuhan komunitas dan gerakan yang ingin didukung oleh inisiatif ini.
Masyarakat mungkin akan menemukan identitas baru dan kemungkinan-kemungkinan baru untuk diri dan komunitas mereka serta pergerakan mereka dalam inisiatif Video for Change. Mereka juga dapat menemukan ruang di mana mereka dapat menguji pandangan dan ideologi; hukum, lembaga, dan praktik serta realitas lain yang membatasi peluang atau kemampuan mereka untuk mengekspresikan diri selama ini.
Tetapi mereka hanya dapat melakukannya jika ada peluang untuk berpartisipasi secara bermakna dalam keputusan yang memengaruhi mereka dan dalam kegiatan yang membangun kapasitas mereka.
Inisiatif Video for Change dapat mendorong pemberdayaan yang positif jika:
- Memberi kesempatan pada anggota komunitas terdampak untuk bertanya, memberi saran, atau menggunakan otoritas mereka dalam pengambilan keputusan.
- Mempunyai kelompok inti berisi pemangku kepentingan yang bersedia memberi kesempatan pada anggota komunitas terdampak untuk memberdayakan diri.
Apa yang dimaksud dengan partisipasi?
Partisipasi berarti keterlibatan dalam suatu proses. Dalam konteks Video for Change, metode partisipatif berupaya meningkatkan kontribusi komunitas yang terkena dampak dan pemangku kepentingan utama seperti organisasi masyarakat, pemerintah daerah, dan perusahaan swasta dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan.
Partisipasi lebih dari sekadar mendorong keragaman. Partisipasi mendorong Anda untuk berkomitmen pada praktik inklusif baik dalam memberikan masukan maupun pengambilan keputusan. Hal ini menciptakan keterlibatan komunitas terhadap suatu inisiatif yang akan mengarah pada hasil yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.
Inisiatif inklusif
- Mendorong pembelajaran bersama dan berbagai bentuk pengetahuan
- Menciptakan nilai-nilai bersama
- Membangun kapasitas suatu komunitas dari waktu ke waktu
- Memahami hambatan partisipasi dalam konteks dalam pelaksanaannya, misalnya jenis kelamin atau ras
- Mempromosikan keberlanjutan jangka panjang komunitas tersebut.
Partisipasi yang efektif membutuhkan waktu. Keterbatasan waktu, keuangan atau sumber daya lainnya mungkin membatasi kemampuan Anda untuk memungkinkan lebih banyak partisipasi seperti yang Anda harapkan.
Sebagai bagian dari proses perencanaan, pertimbangkanlah bagaimana metode-metode yang partisipatif akan berkontribusi untuk pencapaian tujuan dari inisiatif Anda. Pikirkan sumber daya secara kreatif untuk meningkatkan level partisipasi, seperti menggunakan sumber daya yang sudah tersedia (misalnya alat video yang sudah dimiliki oleh peserta komunitas) dan menerima niat baik komunitas.
Bekerja dengan Komunitas
Video for Change membayangkan situasi dimana orang-orang dapat menghasilkan pengetahuan bersama, yang kemudian mengarah pada tindakan bersama.
Karenanya, metode partisipatif merupakan cara yang efektif untuk melibatkan dan membangun rasa kepemilikan, keterlibatan, dan praktik demokrasi untuk kelompok terpinggirkan. Kelompok ini termasuk kelompok masyarakat adat, etnis minoritas, orang miskin, orang dengan disabilitas, perempuan, orang tua, pemuda yang kurang beruntung, atau orang-orang dari kelompok minoritas seksual dan gender.
Memahami konteks komunitas secara menyeluruh sangat penting sebelum bekerja dengan komunitas itu. Ini juga berarti berefleksi tentang apakah kegiatan Anda meningkatkan inklusivitas orang-orang, kelompok, atau komunitas yang ingin didukung oleh inisiatif Video for Change. Apakah kegiatan itu sebenarnya akan membuat mereka eksklusif dan malah melemahkan mereka?
Jika dilakukan dengan baik, kegiatan partisipatif akan menumbuhkan kepercayaan dan pemahaman, mendukung koneksi di antara orang-orang, dan lintas isu seiring berjalannya waktu.
Di bawah ini dua cerita dampak sebagai contoh bekerja inklusif dan partisipatif. Yang pertama dari Indonesia, The Unseen Words. Film ini memperlihatkan aktivitas kelompok ketoprak Distra Budaya yang beranggotakan difabel netra di Yogyakarta. Yang kedua dari Ghana, Pakorpa Susangho, yang cerita soal sebuah proses video partisipatif dengan para janda yang berjuang demi perubahan budaya yang selama ini merugikan mereka.
Komunikasi Partisipatif
Partisipasi mengutamakan model komunikasi yang setara dan horizontal, bukan top-down. Dalam menyiapkan sebuah dialog, peluang untuk berbicara dan mendengarkan harus disediakan, dan alur dari dialog tersebut harus relatif bebas.
Peran seorang fasilitator penting. Fasilitator harus:
- aktif dalam membangun ruang untuk partisipasi
- memastikan bahwa semua suara dihormati
- memberikan ruang bagi peserta yang tidak terlalu aktif untuk berbicara lebih banyak dan lebih dekat pada para pembuat keputusan
- memastikan bahwa semua peserta diundang dan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi penuh.
Video di bawah ini, Work With Us: Community-driven research inspiring change, memberi kesempatan bagi kelompok yang paling terpinggirkan untuk berkomunikasi langsung dengan para pembuat keputusan. Video ini menawarkan pengetahuan mendalam dan cerita yang muncul dari penelitian partisipatif, dan bagaimana cerita ini dapat berkontribusi pada area kebijakan.
Work With Us: Community-driven research inspiring change from participate2015.
Bekerja dengan Individu
Selalu ada risiko dan manfaat bagi individu yang berpartisipasi dalam sebuah inisiatif, penting bagi Anda untuk membuat orang sadar akan potensi risiko tersebut. Anda dapat mendiskusikan hal tersebut misalnya, tentang bagaimana manfaat yang didapat dari partisipasi mereka melebihi risikonya.
Salah satu cara untuk memastikan mereka sadar akan risiko adalah dengan meminta persetujuan untuk berpartisipasi. Namun demikian, hal ini akan bermakna jika individu yang terlibat memahami proses dan tujuan dari inisiatif melalui Pernyataan Dampak.
Berikut ini daftar pertimbangan yang dapat digunakan dalam perencanaan Anda.
Risiko dan Manfaat
- Apakah individu tersebut sadar akan potensi risiko dan manfaat ketika mereka berpartisipasi dalam video inisiatif, termasuk kemungkinan untuk diidentifikasi?
- Sudahkah peserta sadar bahwa video baru akan tersedia dalam beberapa bulan mendatang?
- Apakah manfaat dari video inisiatif lebih banyak daripada risikonya bagi peserta? Sebagai contoh, apakah peserta tahu bahwa siapa pun, termasuk majikan mereka atau musuh mereka, dapat melihat video itu?
Persetujuan
- Memastikan Anda mendapatkan persetujuan dari semua yang terlibat, lihat Persetujuan Tindakan di bagian Manajemen Risiko untuk dipelajari lebih lanjut.
Paksaan
- Apakah ada tekanan, langsung atau tidak langsung, yang dilakukan oleh pembuat video atau orang atau kelompok lain kepada individu untuk berpartisipasi dalam inisiatif tersebut?
- Apakah individu bebas untuk meninggalkan inisiatif kapan saja?
- Apakah peserta telah diberi hadiah, termasuk insentif berupa uang untuk berpartisipasi? Jika demikian, bagaimana dampak paksaan pada mereka dapat diminimalisasi?
Transparansi
- Apakah para praktisi itu jujur tentang niat dan metodenya?
- Apakah praktisi atau perwakilan kelompok memberikan janji yang tidak realistis untuk memperoleh partisipasi?
- Pernahkah praktisi menjanjikan bahwa rekaman/wawancara peserta akan dimasukkan dalam video?
Timbal Balik
- Apakah para praktisi mengakui partisipasi individu? Misalnya apakah peserta akan mendapatkan kredit yang tepat dalam video, jika mereka memilih untuk berpartisipasi (atau ada keputusan bersama untuk melakukannya)?
- Apakah ada kesempatan untuk berbagi keterampilan yang dapat bermanfaat bagi peserta?
- Jika partisipasi peserta dalam kegiatan melampaui jam waktu makan, apakah makanan disediakan?
- Jika ada potensi keuntungan (uang) pada saat video dirilis, bagaimana keuntungan ini akan dibagikan? Apakah hal tersebut sudah dibicarakan dengan peserta?
- Apakah ada dokumen kontrak untuk memastikan bahwa distribusi/pembagian keuangan ini diberlakukan?
Untuk informasi lebih lanjut tentang risiko, lihat bagian Manajemen Risiko.
Cerita dampak dari Kashmir Unheard di bawah ini menggambarkan beberapa pertimbangan di atas, baik dari perspektif subjek dari video itu dan juga jurnalis komunitas yang membuat video.