Merancang Peningkatan Kapasitas

Kenali Peserta dan Pengguna Video Anda

Upaya pengembangan kapasitas tidak boleh diorganisir, diimplementasikan, atau dikembangkan secara terpisah.

Sebelum menyusun agenda pelatihan atau menulis panduan dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, penting bagi Anda untuk:

  • memiliki gagasan yang jelas tentang kebutuhan peserta atau audiens Anda
  • tahu keterampilan yang menurut mereka penting untuk dipelajari
  • tahu cara belajar yang efektif bagi mereka.

Anda dapat mengirimkan survei sebelum pelatihan, wawancara, atau diskusi kelompok terfokus (focus group discussions) dengan anggota masyarakat untuk mengumpulkan informasi mengenai hal tersebut. Ada banyak ide di bagian Riset dan Perencanaan yang berguna untuk Anda.

Cheekay Cinco, seorang ahli teknologi informasi dan komunikasi untuk sektor nirlaba, mengatakan, “Yang penting untuk dicatat adalah fungsi survei sebelum pelatihan: untuk mengenal siapa peserta dan kebutuhan mereka, tingkat keterampilan mereka, dan apa harapan mereka sebelum pelatihan.” Berikut adalah contoh survei sebelum pelatihan (dalam bahasa inggris) yang dapat anda pergunakan. Google Forms sering digunakan untuk mendesain sebuah survei sebelum pelatihan, hanya saja kami tidak sarankan Anda menggunakan Google apabila ada informasi sensitif di dalam survei Anda.

Untuk membangun relasi dan memperdalam kolaborasi, Anda harus terbuka dan menyediakan diri bagi peserta. Peningkatan kapasitas bukan hanya memberi orang seperangkat alat, tetapi lebih pada pertukaran pengetahuan antar pribadi, antar-teman. Pikirkan bagaimana Anda akan menyediakan waktu untuk mengobrol, bertukar cerita, atau saling memperkenalkan diri kepada kehidupan dan kelompok mitra kerja Anda.

Siapkan Fasilitator Video for Change

Fasilitator perlu menyediakan ruang partisipasi dan interaksi di antara para peserta. Menjadi ahli dalam pembuatan film atau distribusi video tidaklah cukup. Hal utama bagi pelatih adalah menjadi fasilitator, membuat kegiatan yang mendorong adanya interaksi dan partisipasi sebagai proses belajar.

Fasilitator harus sadar akan keamanan, tahu konteks dimana peserta mereka akan bekerja, juga memiliki cara di mana risiko dapat dikurangi jika diperlukan.

Pastikan Anda Memiliki Kegiatan Belajar yang Efektif

Peningkatan kapasitas dalam Video for Change harus mempertimbangkan konteks peserta dalam merancang agenda dan metodologi pelatihan. Jika sesuai, merancang dan mengembangkan agenda bersama dengan peserta adalah cara yang efektif untuk membangun rasa memiliki. Sebagai contoh, pada COCONET Digital Rights camp di tahun 2018, EngageMedia dan Konsorsium Organisasi regional merancang bersama program camp dan mengembangkan agenda kegiatan dengan bantuan para peserta.

Panitia camp mengirimkan formulir pendaftaran camp untuk calon peserta, menanyakan keterampilan dan pengetahuan yang ingin mereka bagikan atau pelajari dan lokakarya apa saja yang bisa mereka selenggarakan. Kemudian, di hari pertama camp, mereka memakai ruang yang terbuka untuk mengatur agenda hari itu. Ternyata proses ini membuat peserta mengeluarkan kreativitas dan kegembiraannya. Mereka berkumpul, mengembangkan ide untuk sesi-sesi, dan menciptakan ruang serta kolaborasi baru.

Membangun Aktivitas yang Saling Terkait Dalam Kegiatan Belajar Anda

Para peserta dan fasilitator yang saling berinteraksi dapat menjadikan proses belajar lebih baik dan menyenangkan. Ceramah dan presentasi PowerPoint mungkin cocok dalam beberapa konteks, tetapi umumnya bukan cara yang paling efektif untuk mendorong partisipasi dan keterlibatan. Salah satu teknik yang bisa dipakai adalah menggunakan permainan atau menambahkan unsur perlombaan untuk membuat pelatihan lebih hidup. Pendekatan yang saling terkait ini memungkinkan peserta merasakan suatu pengalaman dan memberi mereka kesempatan untuk merenungkannya.

Berikut adalah tiga permainan yang dapat Anda gunakan pada awal pelatihan. Permainan ini mendorong penceritaan, menciptakan suasana yang hidup, dan membantu peserta membuka diri.

  • Dua Benar dan Satu  Bohong — Semua peserta diminta untuk memberi tahu dua hal benar dan satu hal bohong tentang diri mereka. Peserta lain mencoba menebak mana yang benar dan mana yang bohong. Ini mendorong peserta untuk mulai berbicara tentang diri mereka sendiri, yang mungkin berguna dalam konteks pelatihan pembuatan video di mana tujuannya adalah untuk membuat video tentang diri mereka sendiri.
  • Reaksi — Fasilitator menuliskan sebuah situasi ekstrim pada beberapa lembar kertas. Fasilitator membagikan satu lembar kertas kepada setiap peserta. Kemudian masing-masing peserta akan bertindak dan bereaksi sesuai dengan situasi yang diberikan. Peserta lalu memberitahu peserta lain apa situasi mereka. Ini bisa mengarah pada diskusi tentang bagaimana orang bereaksi terhadap situasi yang berbeda.
  • Blanket Game — adalah sebuah permainan pembuka yang teatrikal dan seru.

Mengevaluasi Kegiatan Peningkatan Kapasitas

Untuk mengetahui apakah kegiatan peningkatan kapasitas Anda telah mencapai tujuan dan bermanfaat untuk peserta, Anda dapat menggunakan beberapa contoh indikator berikut ini:

  • Peserta diberi kesempatan untuk memberikan masukan, saran, atau kritik tentang pelatihan, dan fasilitator menindaklanjuti umpan balik tersebut untuk perbaikan
  • Baik tim dan peserta menyadari bahwa mereka mungkin datang dari konteks latar belakang yang berbeda, dan bagaimana hal itu akan berpengaruh pada proses pelatihan
  • Peserta memperoleh keterampilan atau pengetahuan yang bermanfaat bagi mereka lewat pelatihan ini
  • Anggota komunitas  terdampak mampu untuk mengoperasikan kamera
  • Anggota komunitas terdampak yang akan dilibatkan dalam inisiatif video mengerti proses pembuatan sebuah film atau video
  • Anggota komunitas terdampak mampu dan percaya diri untuk bicara pada birokrat desa dan/atau pejabat daerah
  • Anggota komunitas terdampak dapat menyampaikan dengan jelas perubahan yang ingin mereka capai.

Untuk lebih lengkapnya, kunjungi Evaluasi untuk mengukur dampak dari tahap penelitian dan perencanaan inisiatif video Anda.

Referensi