Dampak

Penjangkauan

Agar orang-orang tahu video Anda, komunikasi strategis sebaiknya dimulai sejak tahap produksi dan dilanjutkan di berbagai tahapan distribusi.

JIka Anda memulai kegiatan penjangkauan saat video sudah siap dirilis, maka ini akan menghilangkan peluang membangun kesadaran dan ketertarikan, dukungan maupun keterlibatan pada persoalan yang dibahas dalam film Anda.

Dampak dari Penjangkauan:

  • Ketika Anda berkomunikasi dengan gerakan yang lebih besar tentang penggunaan video ini untuk aksi maupun kegiatan mereka, video Anda akan lebih selaras dengan gerakan sosial lain yang sejalan dengan inisiatif Anda.
  • Berbagai kemitraan untuk distribusi, keterlibatan, dan tindakan yang berkaitan dengan persoalan sosial dalam video Anda dapat mulai terbentuk pada fase penjangkauan.
  • Anda dapat memasukkan anggota tim baru yang berasal dari komunitas atau gerakan. Ini akan membantu membangun kapasitas komunikasi, baik dalam tim maupun ke komunitas di luar.
  • Kerja-kerja terkait penjangkauan akan membantu Anda menguji dan memperbaiki pesan Anda, dan bagaimana Anda akan mengirimkannya kepada audiens serta mitra yang ditargetkan.
  • Membangun rasa penasaran dan obrolan cair seputar video Anda akan menarik perhatian calon audiens. Semakin banyak orang yang mendengar dan melihat konten Anda, semakin besar kemungkinan Anda bertemu mereka yang memiliki pengaruh atas suatu masalah, atau meyakinkan pihak yang sebelumnya tidak terlibat atau bertentangan sudut pandang dengan suatu komunitas.

Distribusi

Distribusi adalah proses menempatkan video Anda di platform atau lokasi — baik secara offline maupun online — untuk ditayangkan kepada audiens.

Bentuk dari konten inisiatif akan mempengaruhi strategi distribusinya. Misalnya, beberapa inisiatif akan menggunakan media interaktif dan imersif (seperti virtual reality atau augmented reality), konten berbasis web, konten berbasis media sosial, dan pameran karya artistik.

Masing-masing bentuk tersebut mungkin memerlukan strategi distribusi yang berbeda dengan video. Tetapi ada beberapa kesamaan dalam berbagai strategi distribusi yang digunakan untuk semua bentuk konten, yang dieksplorasi di bagian ini.

Strategi dan proses distribusi harus dimulai selama fase pra-produksi video. Tim film, anggota pergerakan atau komunitas mulai memikirkan metode cara distribusi yang sesuai untuk anggota komunitas dan target audiens. Target audiens Anda akan ditentukan melalui proses pengembangan Pernyataan Dampak Anda.

Dampak dari Distribusi:

  • Masyarakat sipil dan organisasi berbasis komunitas yang bergerak di bidang terkait dapat terhubung dengan strategi distribusi Anda, baik mereka yang bekerja secara langsung dengan Anda maupun yang tidak. Mereka mendapatkan peluang baru untuk mengundang komunitas dan mitranya ke dalam berbagai diskusi.
  • Distribusi memungkinkan video seakan ‘bernyawa’ di hadapan audiensnya. Yaitu, dengan menyajikan cerita serta persoalan kepada komunitas dan mitra Anda. Termasuk pula, pada audiens yang tidak mampu Anda jangkau sebelumnya.
  • Distribusi online atau offline memungkinkan perilisan materi pendukung yang relevan, seperti panduan diskusi, poin-poin diskusi, kertas posisi, dll.
  • Menyusun strategi distribusi menciptakan poin dialog tambahan serta kolaborasi dengan komunitas atau mitra tentang pesan-pesan dalam film. Termasuk, bagaimana cara menyampaikannya kepada audiens dan berbagai dampak yang ingin Anda capai.

 

Keterlibatan

Berhenti di distribusi, berarti Anda hanya meminta audiens untuk menonton video saja. Ini membatasi kemampuan Anda untuk mentransformasi audiens dari audiens yang pasif menjadi pelaku dan aktivis. Memang betul, menonton video dapat menimbulkan reaksi emosional yang kuat saat pemutaran atau bahkan ketika kita memikirkan film itu sesudahnya. Namun, hal ini seringkali tidak cukup bagi video untuk memberikan dampak nyata.

Di sinilah tahap keterlibatan masuk. Ada periode waktu setelah audiens melihat video dimana Anda dapat meminta mereka untuk berkomitmen pada tindakan yang ditargetkan. Seringkali audiens akan bertanya aksi apa yang dapat mereka lakukan terhadap persoalan tersebut. Sangat penting untuk menyiapkan serangkaian aksi dan kesempatan belajar lebih lanjut untuk disarankan kepada audiens.

Dampak dari Keterlibatan:

  • Kegiatan keterlibatan yang direncanakan memungkinkan audiens untuk bergabung dengan gerakan sosial dan bertindak secara individu maupun kolektif atas suatu persoalan. Ini akan bergantung pada kadar pengetahuan serta keterlibatan audiens dengan persoalan yang diangkat dalam inisiatif Video for Change Anda. Posisi audiens perlu dipahami dalam bentuk spektrum keterlibatan. Yaitu, dari yang benar-benar tidak terlibat dan tidak punya kesadaran tentang persoalan sampai yang sepenuhnya terjun di dalamnya. Audiens memiliki kesempatan untuk menyumbangkan sumber daya, koneksi, keterampilan, atau waktu mereka, dan seringkali mereka sangat bersedia untuk melakukan tindakan ketika terinspirasi akan suatu isu atau persoalan.
  • Ajakan untuk melakukan aksi sangat terbantu jika dirancang secara kolaboratif dengan anggota masyarakat atau mitra dalam gerakan sosial atau dengan penduduk daerah persoalan tersebut. Ini termasuk organisasi masyarakat sipil, kelompok mahasiswa, aktivis individu, dan anggota komunitas yang terdampak. Keterlibatan dan konsultasi ini akan menghasilkan dukungan dan menciptakan advokat (agents of change) bagi film Anda. Ini juga akan membantu untuk menyelaraskan pesan Anda.
  • Kegiatan keterlibatan memberi manfaat bagi anggota masyarakat dan organisasi mitra karena gerakan sosial atau jaringan yang mereka wakili dapat menawarkan aksi terencana (targeted actions) kepada pihak-pihak yang tidak selalu bisa mereka jangkau. Mereka dapat menggunakan aktivitas keterlibatan untuk:
    • mengaktifkan audiens yang ada atau membawa orang baru ke dalam kerja mereka
    • mengumpulkan dana
    • mendidik audiens
    • menghubungkan kerja mereka dengan kisah-kisah pribadi yang menggambarkan bagaimana persoalan tersebut mempengaruhi manusia.

Kegiatan keterlibatan mengajak orang-orang berkolaborasi pada tujuan bersama yang terkait dengan inti cerita (khususnya aspek emosional dari film). Ini akan memperdalam relasi yang terbentuk. Seringkali lebih “manusiawi” dan relevan untuk bekerja secara kolektif ketika terinspirasi oleh sebuah cerita, daripada beraksi terhadap kebijakan atau data dan statistik saja.