Selama Pembuatan Film

Proses di luar produksi film dapat diperkaya dengan mereka menyumbangkan ide untuk video, menghadiri acara pemutaran film atau bergabung dalam diskusi di seluruh komunitas tentang kegiatan yang akan dilakukan. Di depan kamera, Anda dapat mengajak mereka untuk menjadi subjek wawancara atau muncul dalam video dengan cara lain, tergantung pada gaya dan arahan video.
Dampak Partisipasi Selama Pembuatan Film
- Mengumpulkan banyak sudut pandang untuk suatu video, memberikan argumen yang kaya dan menyeluruh serta memperkuat percakapan seputar video.
- Terlibat dalam video membangun kapasitas orang untuk membuat Video for Change, seperti berbicara di depan umum, merumuskan dan mengekspresikan ide. Menyadari bahwa memiliki kapasitas untuk membuat video dapat menjadi pengalaman yang memberdayakan.
- Menjadi bagian dari proses pembuatan film mendorong praktik kolaborasi.
- Pembuatan film membuka ruang dialog, memungkinkan orang-orang untuk berbagi pandangan dan cerita mereka, dengan kata-kata mereka sendiri dan dengan cara mereka sendiri. Menyalakan kamera dapat menjadi katalisator bagi orang-orang untuk mengekspresikan diri dan mendengarkan satu sama lain dengan cara baru.
- Berkreasi bersama dengan kamera bisa menjadi hal yang menyenangkan bagi para peserta. Ini juga dapat mendorong kohesi sosial dan membantu membangun empati.
- Wawancara yang difilmkan dapat menciptakan ruang bagi peserta untuk merenung dan masuk jauh ke dalam pemikiran mereka, berbagi cerita dan merasa didengar.
- Orang sering menjadi lebih bertanggung jawab atas apa yang mereka katakan ketika difilmkan. Memberikan pernyataan secara resmi dan tercatat mendorong mereka untuk benar-benar berpikir dan untuk menindaklanjuti janji-janji mereka.
Sebelum Anda mengajak orang berpartisipasi, pahami bahwa mungkin ada dampak negatif juga, seperti:
- Orang mungkin pernah memiliki pengalaman negatif di masa lalu tentang proses produksi video sehingga menjadi kru film mungkin dicurigai. Dalam kasus ini, Anda mungkin perlu melakukan pendekatan khusus yang dapat membangun kepercayaan dan pemahaman. Lihat Nilai dan Metode: Partisipasi dan Inklusi.
- Mengangkat cerita satu orang dapat menimbulkan kecemburuan. Jika keputusan tentang siapa dan apa yang akan diprofilkan dalam video dapat diambil atas kesepakatan bersama oleh sebuah kelompok sebaya, maka kemungkinan adanya perasaan negatif dan ketidakpercayaan lebih kecil.
- Mungkin akan muncul rumor tentang mengapa video itu dibuat, dimana akan ditampilkan, atau apa yang orang terima jika melakukan wawancara untuk video tersebut. Bersiaplah untuk memberikan penjelasan yang jelas dan transparan untuk meminimalkan harapan yang tidak realistis atau tidak terpenuhi. Lihat Nilai dan Metode: Akuntabilitas dan transparansi.
- Anda dapat membahayakan orang dengan meminta mereka bicara dalam suatu keadaan dimana mereka mungkin menghadapi reaksi merugikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pertimbangkan waktu, lokasi, dan implikasi pengambilan gambar mereka (dan tentang membawa peralatan video mahal ke area tertentu). Lihat Nilai dan Metode: Manajemen risiko.
- Politisi atau kelompok kepentingan lain mungkin berupaya memanipulasi proses pembuatan film dengan mengedepankan agenda mereka sendiri.
- Anggota masyarakat yang tidak memiliki hal relevan pada persoalan yang diangkat pada video meminta tampil di depan kamera. Menolaknya dapat menimbulkan perasaan tidak enak dalam masyarakat. Penting untuk berpikir kreatif bagaimana cara memasukkan sudut pandang mereka, mungkin bisa melibatkan mereka pada tahap penyuntingan atau dengan membuat klip untuk distribusi yang terpisah.
- Berhati-hatilah dalam menyamaratakan beragam sudut pandang dalam suatu komunitas. Jangan berasumsi bahwa siapa pun yang bekerja dengan Anda benar-benar mewakili suatu komunitas. Kadang individu tersebut memiliki sudut pandang yang sungguh berbeda dengan sudut pandang umum (ini sering muncul ketika berhadapan dengan masalah yang berkaitan dengan diskriminasi).
- Orang mungkin menjadi gugup di depan kamera, lupa atau mengacaukan apa yang akan mereka katakan.
Strategi untuk berkolaborasi secara efektif selama pembuatan film
- Hormati waktu dan batasan seseorang.
- Tepati janji.
- Pahami kendala dalam berpartisipasi, fleksibel saja.
- Luangkan waktu untuk bersosialisasi sebelum dan sesudah pembuatan film.
- Bersikap terbuka dan responsif terhadap mereka yang ingin terlibat, tetapi jelaskan batasan Anda.
- Ikuti proses persetujuan tindakan yang teliti namun praktis.
- Menganjurkan orang untuk berbicara dalam bahasa yang mereka rasa paling nyaman.
- Sadari bahwa banyak hal yang menghambat orang untuk berbagi cerita di depan kamera. Buatlah mereka nyaman, dengarkan harapan juga ketakutan mereka, dan keinginan mereka tentang bagaimana mereka ingin direpresentasikan.
- Memutar rekaman mentah untuk anggota komunitas dapat membantu Anda dan mereka merefleksikan sudut pandang yang dimiliki bersama dan memperdalam pemahaman yang utuh tentang masalah ini. Nantinya catatan rekaman gambar dapat membantu Anda merencanakan pengambilan gambar berikutnya dan memperlihatkan anggota komunitas pada proses produksi video.
Film dokumenter “Suster Apung” adalah contoh dimana Rabiah, subjek video ini terlibat untuk menentukan apa yang menurutnya sesuai dengan kata hatinya di dalam film ini. Arfan Sabran adalah sutradara yang terinspirasi oleh sikap Rabiah, yang kemudian mengambil peran sebagai teman yang mendukung kerja Rabiah. Kolaborasi mereka menciptakan dampak yang luas.